Kanjuruhan adalah sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur yang pusatnya berada di dekat kota Malang sekarang. Kanjuruhan diperkirakan berdiri pada abad ke 8 Masehi.
Bukti tertulis mengenai kerajaan ini adalah Prasasti Dinoyo. Raja yang terkenal adalah Gajayana.
Kerajaan Kanjuruhan.
Kanjuruhan adalah sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur yang pusatnya berada di dekat kota Malang sekarang. Kanjuruhan diperkirakan berdiri pada abad ke 8 Masehi (masih sezaman dengan Kerajaan Taruma di sekitar Bekasi dan Bogor sekarang).
Bukti tertulis mengenai kerajaan ini adalah Prasasti Dinoyo. Raja yang terkenal adalah Gajayana. Peninggalan lainnya adalah Candi Badut dan Candi Karangbesuki.
Raja kerajaan Kanjuruhan.
Penguasa pertama Kerajaan Kanjuruhan adalah Raja Dewasimha. Pada masa pemerintahannya, Raja Dewasimha memerintahkan rakyatnya untuk mengagungkan Dewa Siwa. Setelah meninggal, Raja Dewasimha digantikan oleh putranya Liswa atau lebih dikenal dengan Gajayana.
Letak kerajaan Kanjuruhan.
Kerajaan Kanjuruhan terletak dan berdiri di lembah antara Sungai Brantas dan Kali Metro di lereng timur Gunung Kawi, yang jauh dari jalur perdagangan pesisir atau laut.
Prasasti Peninggalan kerajaan Kanjuruhan.
1.Candi Karangbesuki.
Pura Karangbesuki atau dikenal juga dengan nama Candi Gasek terletak di Dusun Gasek, Desa Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Meski masih berupa reruntuhan dan hanya tersisa bagian dasar dan pondasinya saja, namun candi ini mempunyai nilai sejarah yang sangat berharga.
Pura Karangbesuki dikenal juga dengan nama Candi Wurung, merujuk pada kondisinya yang sudah tidak utuh lagi. Salah satu nilai penting Pura Karangbesuki adalah di dalamnya terdapat arca Agastya. Patung Agastya yang dikenal dengan nama patung mandala candi Hindu, sebelumnya terletak di ceruk luar tembok sisi selatan candi ini.
Patung ini kini disimpan di Museum Mpu Purwa Kota Malang. Candi Karangbesuki mencerminkan perpaduan seni arsitektur Hindu klasik dengan gaya khas Jawa Timur, memberikan bukti nyata keberadaan agama dan kepercayaan pada masa Kerajaan Kanjuruhan.
2.Candi Badut
Salah satu peninggalan Kerajaan Kanjuruhan adalah Candi Badut. Pura ini terletak di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Candi Badut atau dikenal juga dengan nama Candi Liswa dipercaya sebagai salah satu candi tertua di Jawa Timur.
Ditemukan oleh para arkeolog pada tahun 1923, candi ini memiliki makna spiritual yang mendalam. Candi Badut diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Raja Gajayana, seorang raja yang sangat berjasa dalam sejarah Kerajaan Kanjuruhan. Salah satu ciri khas Candi Badut adalah adanya ukiran kalamakara yang menghiasi ambang pintu candi.
Arca ini mempunyai ciri khas kalamakara tanpa rahang bawah, mirip dengan arca yang sering dijumpai pada pintu candi di Jawa Tengah. Meski belum ditemukan arca Agastya di dalamnya, Candi Badut dipercaya sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa.
3.Prasasti Dinoyo
Prasasti Dinoyo merupakan sumber berharga yang membantu kita memahami lebih dalam sejarah dan kehidupan Kerajaan Kanjuruhan. Prasasti ini terletak di kawasan kampus III Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan nomor tahun 682 Saka atau 760 M, prasasti ini ditulis dengan huruf Kawi dan bahasa Sansekerta.
Prasasti Dinoyo memberikan informasi tentang asal usul pusat Kerajaan Kanjuruhan yang terletak di kawasan Dinoyo. Kisah para raja dan garis keturunan kerajaan terukir jelas dalam prasasti ini. Salah satu tokoh penting yang terungkap dalam prasasti ini adalah Raja Gajayana.
Beliau adalah seorang penguasa yang sangat dihormati dan diakui kebijaksanaannya. Prasasti Dinoyo juga mencatat pengabdian Raja Gajayana kepada Resi Agastya yang tercermin dalam pembangunan tempat ibadah bagi Resi tersebut.
Agama kerajaan Kanjuruhan.
Dikutip dari buku Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara, Kerajaan Kanjuruhan diyakini sebagai Kerajaan Hindu-Buddha tertua di Jawa Timur.
Masa Kejayaan kerajaan Kanjuruhan.
Kerajaan Kanjuruhan didirikan sekitar akhir abad ketujuh hingga pertengahan abad kedelapan. Pusat kerajaan berada di Desa Jururon, dekat Kota Malang.
Kekuasaan Kerajaan Kanjuruhan meliputi lereng timur dan barat Gunung Kawi hingga mencapai kawasan Pegunungan Tengger Semeru. Selain itu, perang, pencurian, dan perampokan jarang terjadi. Sebab, Raja Gajayana selalu bertindak tegas sesuai hukum.
Baca juga: Sejarah Kerajaan Kalingga
Kehancuran kerajaan Kanjuruhan.
Perkembangan Kerajaan Mataram Kuno menjadi salah satu penyebab runtuhnya Kerajaan Kanjuruhan. Kerajaan Mataram Kuno mengembangkan wilayahnya khususnya Jawa Timur melalui pperangerang dan perdamaian.
Posts Comments
Posts Terkait
Posts Terbaru